Dalam ketakutanku aku
sendiri. Menelan rasa sakit ini sendiri. Tanpa berhak untuk di dengarkan. Aku
hanya ingin di dengarkan dengan segala keluh kesahku. Apakah untuk itu saja aku
tidak punya hak? Tidak adakah hak untukku di dengarkan keluhku? Apakah tidak
ada yang mengerti keadaanku saat ini? Kekhawatiranku atas keadaanku. L
Dalam dukaku aku hanya
bisa berteriak dalam hati, menangis sendiri di sudut ruangan. Tanpa ada
seseorang yang membuatku nyaman. Tanpa ada seseorang yang mengerti akan gundah
yang aku alami. Semuanya hanya berlalu tanpa perasaan. Bahkan ini lebih
menyakitkan dari sebelumnya.
Dalam diamku, aku
hanya bisa merasakan hampa. Serasa ingin pergi menjauh dari hingar bingar ini.
Ingin rasanya aku pergi meninggalkan semuanya. Semua yang membuatku merasa
sedih. Entah pada siapa aku bisa mengadu, seseorang yang kuharap mampu untuk
kujadikan sandaran hati, malah menganggapku sebagai beban menyuruhku diam saja
atas kekhawatiranku. Mungkin aku hanya diijinkan untuk diam saja menanti takdir
yang memvonis hidupku. Memasrahkan takdir yang membawaku kemana pada akhirnya.
Kini aku sadar, apa
yang selama ini ku perjuangkan ternyata tidak pantas untuk kuperjuangkan. Ternyata
apa yang ibuku katakan selama ini bernar. Ternyata tidak akan mampu aku
bersamanya. Semuanya ternyata terlalu menyakitkan. Aku hanya berdoa semoga
Allah memberiku rejeki yang berlimpah sehingga aku bisa melunasi semuanya dan
pergi berlalu. Jika dia menyalahkan ku untuk rumah tangganya, aku akan
memperbaiki semuanya. Akan kuperbaiki hubungannya dengan Ayu jika itu yang dia
tuntut.
Allah, kuatkan aku...
sepertinya keputusan itu mungkin akan aku ambil. Insyaallah saya mantap. Semuanya
akan saya lakukan asalkan dia mau meninggalkanku. Jika dia bilang dia lelah. Lantas
yang selama ini aku rasakan apa namanya? Apakah aku tidak lelah dengan semua
ini? Apakah lelahku tak berarti untuknya?
Lelahku menanti segala
janji manisnya untukku. Lelahku menanti segala kehidupan bahagia yang dia
janjikan. Lelahku menanti janjinya untuk menikahiku. Lelahku menanti statusku
yang tidak pernah dia perjelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar