Kamis, 21 Agustus 2014

TERIAKAN ISI HATIKU

Kulangkahkan kakiku menuju ujung dermaga itu.
Perlahan namun pasti langkahku mengantarkanku.
Sambil melangkah dengan gerakan yang lemah gemulai bak penari balet,
Kerentangkan kedua tangaku….
Kutengadahkan kepalaku menantang langit
Yang semakin megah dengan semburat cahaya bagai kilauan emas.
Kunikmati suara deru ombak yang beradu dengan karang yang begitu kokoh.


Di ujung dermaga itu,
Mulai kuhantarkan segala dukaku.
Kutatap lekat-lekat bulatan berwarna keemasan itu.
Segala rasa tiba-tiba berkecamuk dalam rongga dadaku.
Menguras sisa-sisa tenagaku.
Aku kemudian terduduk lemas disisi dermaga ini.
Kakiku menjuntai menikmati hempasan air laut.



Perlahan kupejamkan kedua mataku. Sementara telingaku masih dimanjakan suara deru ombak yang seolah bertanya “Ada apa” padaku.
Untuk beberapa saat,
Aku dibuai oleh semilir angin yang kemudian berhenti dan menghilang.


Seketika kubuka mataku,
Kubelalakkan mataku.
Desakan dari dalam rongga dadaku tak lagi tertahan.
Semuanya tak lagi kurasakan.
Kerongkonganku seolah boom waktu yang siap meledak.
Aku berteriak,
Dan menangis sejadi-jadinya.
Aku berteriak,
Meneriakkan segala kepenatanku.
Aku menyerah,
Aku benar-benar menyerah….
Aku kemudian terkulai lemah dengan segala
Penatku……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar