Sedangkan aku, aku tidak pernah kau beri barang. Sepatu yang kau belikan karena aku yang memintanya. Aku iri pada Ayu... aku iri... sepertinya kalian sangat bahagia dulu. Aku bahkan tidak bisa menikmati kebahagiaan kita sepenuhnya saat ini. Karena kasus kalian berdua yang masih belum bisa terselesaikan. Aku sangat tertekan dengan semuanya meski aku kadang berusaha untuk menganggap semuanya baik-baik saja. Namun, pada hakikatnya aku hanya memiliki ragamu.
8 Oktober yang lalu dia masih mengungkapkan kerinduannya padamu.
“Kangen kotak musik” begitu celotehnya di akun Facebook-nya. Dan barulah aku
sadar bahwa ‘kotak musik’ adalah kamu. Aku merasa sangat bersalah kemudian.
Karena ternyata dia masih sangat merindukanmu. Si ‘kotak musik’.. apa yang
sudah aku lakukan??????? Apa yang sudah aku lakukan terhadap hidupnya? Wanita macam
apa aku ini? Kenapa aku setega ini? Kenapa???
Aku kadang tak henti menyesali
semuanya. Menyesali apa yang sudah terjadi. Seandainya saja aku tidak pernah
mengenalmu. Seandainya saja aku tidak pernah ada diantara kalian. Seandainya
saja aku tidak menerima cintamu. Seandainya saja aku tidak perlu jatuh cinta
kepadamu. Aaarrrggghhhh.... seandainya dan seandainya saja. Yang tersisa
hanyalah penyesalan.
Jam tangan yang Ayu gunakan ini juga adalah pemberianmu
kan?
Kau begitu memanjakannya dulu. Dan kau selalu bercerita padaku bahwa kau tidak menyayanginya. Lantas apa semua itu? Apa itu? Apakah itu semua bukan tanda cinta? Sudahlah, intinya kau juga pernah menyayanginya. Aku hanyalah orang baru yang datang di hidup kalian.
Kau begitu memanjakannya dulu. Dan kau selalu bercerita padaku bahwa kau tidak menyayanginya. Lantas apa semua itu? Apa itu? Apakah itu semua bukan tanda cinta? Sudahlah, intinya kau juga pernah menyayanginya. Aku hanyalah orang baru yang datang di hidup kalian.
Mauka juga disayang begitu......
Aaaarrrrgggghhhhhh........
Dak bisakaaaaaaa
Aaaarrrrrgggghhhhh.....
Kenapa ka na begini kamma nasibku saya?
Kenapa na begini?????
Kenapa ka bisa terima takdir begini????
Kenapa ka? Kenapa na bisa begini
Tuhan!!!!!! Kenapa kodong....!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar